Menunggu Rahmat, menghabiskan satu gelas susu, es teh manis dan satu lembar gorengan tempe. Telah kita janjikan bahwa hari ini akan berbagi cerita dan pengalaman. Beberapa dari statement-nya mengandung unsur curhatan, terlebih ia adalah jomblo tingkat propinsi Tangerang Selatan. Pria semester 6 Sastra Indonesia ini terbilang unik bin ajaib, Rahmat punya ide-ide yang di luar nalar, terkadang memancing emosi keluar dari kepala. Ia sering dipanggil gesrek, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “Gesrek” tidak tercantum, mungkin ini adalah kata dari bahasa slang. Perawakannya agak besar, mungkin lebih tepatnya gendut versi cabe-cabean pecinta motor balap. Malam ini ia menggunakan kacamata, tidak seperti biasa, mungkin ia mau menakut-nakuti tukang begal yang lagi eksis belakangan ini. Di pikirannya tukang begal akan menjadi takut dan memasang pose sungkem padanya. “Om ampun om gak lag-lagi” itu ada adalah kalimat yang akan keluar dari mulut si pembegal.
Jauh dari kata sempurna, pria ini mungkin tidak bisa menjanjikan kebahagiaan hakiki pada calon pendamping hidupnya nanti, mungkin akan sedikit sulit dalam hal memahami perilaku dan tindakannya, karena ia tidak dilahirkan di bumi. Kita bicara banyak hal, mulai dari postingan blog-nya yang mengulas mobil masa depan, ia juga menekankan pada hal yang sedikit menyinggung perasaan, ia menyatakan bahwa “Kita tuh beda dengan orang barat sana, mereka memikirkan 10 tahun ke depan, sedangkan kita 10 tahun ke belakang”. Kesel? Pastinya, tapi mungkin saja hal itu benar, mau marah malah ndak jadi. Berjanji ia akan menulis sebuah tema tentang perbedaan roman dan novel, karena waktu di kelas tadi ia mendapati pergulatan batin karena argumennya disalahkan oleh teman sekelas, “Istilah roman itu berkembang pada jaman Belanda, namun berubah ketika Inggris datang dan menjadi novel”, katanya. Benar atau salah sih, sepertinya hal ini perlu diteliti lebih mendalam, karena bisa saja punya pengaruh di bidang sastra. Agar tak menjadi abu-abu baik kaum akademis dan masyarakat umum.
Rahmat Gesrek |
Hahaha keren men biasakan menulis, kita akan nerusin cita-cita untuk tetap kerenin blogger negeri #KancutKeblenger
BalasHapusyuk kita budayakan menulis di blog!
BalasHapus