Rabu, 29 April 2015

Hukuman Mati vs Hubungan Bilateral



Sedang hangat-hangatnya nih di dunia maya tentang para  tersangka narkoba yang ditangkap di Bali beberapa tahun lalu, mereka dihukum mati dan eksekusinya dilaksanakan di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Timur pada  tanggal 28-04-2015. Narkoba adalah momok universal yang dialami oleh banyak negara di dunia tanpa terkecuali, bahkan negara maju macam Amerika punya masalah dengan narkoba.

Dengan eksekusi hukuman mati ini, Tony Abbott menarik tim kedutaan besarnya di Indonesia sebagai bentuk kekecewaannya. Saya jadi teringat betapa pamrihnya dia ketika menyinggung masalah dana bantuan yang diberikan kepada Indonesia saat tsunami menyerang Aceh. Ia menginginkan warga negaranya yang akan dieksekusi dibebaskan sebagai cara Indonesia membalas kebaikan Australia. Ini kalau di suku Jawa disebut ngisin-ngisini.

Diperediksi hubungan bilateral kedua negara ini akan seperti kisah Naruto dan Sasuke yang bermusuhan. Kalaupun akan terjadi clash  dan melibatkan militer dalam perselisihan ini, tentu Kopasus tak akan diam. Ora ono wedi-wedine.

Beberapa orang meneriakan tentang HAM, tapi  mereka tidak mau meneriakan jumlah korban mati karena narkoba. Kekecawaan saya berpusat pada mantan WNI yang saat ini menjadi warga negara tempat lahirnya Napoleon Bonaparte, walau saya sendiri adalah penggemarnya. Ah tapi sudahlah, kekecewaan ini tak berarti apa-apa, lagipula eksekusi sudah dilaksakan.

Penegakkan hukum yang ditunjukkan ini merupakan bentuk ketegasan bangsa ini memberantas kelompok/individu produsen dan pengedar narkoba di dunia. Kebanggaanya adalah Indonesia mengenyampingkan kepentingan luar negeri dan tak terpengaruh oleh negara-negara yang berkoar-koar itu.

Buat yang ngerasa, kalau memang bergelut tentang HAM, cobalah kalian perjuangkan TKI yang ada di penjuru dunia yang terancam hukuman mati, kalian nggak pandang bulu kan? Logikanya, mana yang mesti dibela, TKI atau pengedar narkoba?  Seandainya kalian tidak independent dan tidak berusaha membela yang mesti dibela, mending bubar, bentuk boyband/girlband aja. Yo wes ngono wae.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar