ŪWaktu itu libur lebaran, hari di mana kebosanan mudah sekali datang. Biasanya hari kerja dihabiskna dengan kepenatan, di hari libur lebaran gak ke mana-mana malah makin penat.
Bareng Anak Yamaha F1zr Tangerang, Bang Baron, Suhu Fajar dan istrinya serta Afriyanto yg mengajak Irvan.
Janjinya jam 5 udah pada kumpul, tahunya pada ngaret. Ane tunggu di salah satu mini market di perempatan gaplek arah pondok cabe, menunggu mereka yang datang telat.
Sekitar jam 6 kurang seperapat mereka datang. Kita langsung gas ke arah parung Bogor. Di perjalanan Jagur dan motor poswan/F1zr lainnya digas abis abisan. Ane liat di speedometer 80-100km kecepatannya. Ga bisa kejar top speed soalnya keadaan jalan raya parung cenderung ramai. Pula jalannya yang tidak rata alias bergelombang.
Sampai di daerah sebelum tajur, motor Afriyanto trouble. Gak mau nyala, disela juga ga bisa. Perkiraan awal motornya ngejim (piston nyangkut karena ring seher yang melebar). Sekitar 15 menit memperbaiki, motor tetap ga mau nyala. Akhirnya si Fizka distut (didorong dengan kaki) sampai arah tajur. Kita minjem kunci sok dan kunci lainnya di tukang tambal ban. Ane inisiatif kabarin keluarga besar IFI (IkatannF1zrIndonesia) di grup bbm. Alhamdulilahnya mereka fast respon.
ada mang macho dan kang deri yang kasih kontak anak ROADSTER (klub F1zr Bogor). Ane kontak mereka tapi slow respon. Mungkin mereka masih tidur, karena posisi waktu itu masih pagi.
Ane inisiatif beli air minum di mini market dekat pom bensin tajur. Ndak tahunya ada bengkel aksesoris di sebelah kanan. Ane lihat kunci-kuncinya lengkap. Ane saranin bongkar di sana saja.
Dibongkarlah motor si Afri di sana. Dalam hitungan menit blok head mesin dibuka, ternyata ngga ngejim. Bang baron bilang coba cek gigi starternya. Dibongkarlah sama suhu Fajar. Benar saja. Gigi starternya sudah rusak, gotri atau bola bearingnya sudah hilang. Makanya mesin ga mau diselah karena gigi starteternya hancur.
sudah selesai dengan motornya Afri. Kita gas lagi ke arah simpang Gadok. Masya Allah macetnya ruar biasa. Kita minggir dulu buat makan. Sekitar jam 9 kita menepo di pom bensin, makan batagor dan soto mi.
Kira-kira jam 9.30 kita lanjutkan perjalanan. Ane, Afri dan Fajar jalan duluan. Bang Baron kasih aba-aba buat duluan.
Ane jalan, lewati kemacetan di jalan raya puncak. Di sepanjang jalan raya ane nunggu Afri dan Fajar. Mereka agak lambat karena sulit selap selip karena boncengan. Tapi bang Baron gak keliatan dari jalan raya gadok. Kita tungguin dinpom bensin yang mau ke arah rindu alam. Kita nunggu dan bbm beliau.
Bang Baron baru beri kabar sekitar setenhah jam setelah kita nunggu dia. Dia memutuskan gak melanjutkan perjalanan. Dia mau ke bandung katanya.
Akhirnya kita berlima jalan lagi ke Cibodas. Lewat puncak jalan terasa menantang karena berliku-liku, menanjak dan turunan panjang.
Saangat pas buat orang yang demen mereng mereng.
Sampai di pintu masuk Cibodas. Si Jagur terasa mulai loss power. Mungkin kepanasan.
Masuk ke Cibosas bayar 7ribu rupiah. Parkir motor 5ribu dan masuk ke gunungnya 17rib 5ratus rupiah/orang.
kita sempet foto-foto di sini. Dan duduk sejenak. Sumpah udaranya seger. Sejuk banget. Beda sama di jalanan ibukota.
Lanjut jalan ke arah curug Cibeurem. Di papan pemberitahuan perjalanan akan memakan waktu sekitar 30 menit. Gak tahunya dua jam. Sadis jalannya bikin Ngap. Tapi endingnya yang selalu dikenang. Air terjunnya cantik dan menyejukkan. Baru dateng udah disambut sama partikel-partikel air terjun yang dinginnya menggelitik.
(Bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar