Jumat, 15 Mei 2015

Invasi Korea Selatan

Assalammualaikum!!
Anyeong Haseo!!

Mungkin tulisan ini bisa dibilang basi, temanya sudah dibahas oleh banyak pihak dan dipublikasikan ke khalayak banyak. Tapi tidak ada salahnya juga ane akan membahas tentang invasi Korea. Oke, latar belakang penulisan ini diawali oleh SUJU.


SUJU adalah kependekan dari Super Junior, yang merupakan kumpulan laki-laki kece yang bernyanyi (mungkin) menarik dan menghibur. Ane sendiri ga pernah lihat mereka bernyanyi baik konser maupun nonton di youtube. Super Junior memberikan rasa yang menyakitkan buat ane, mereka telah menggeser selera generasi sekarang, ane ga merasa kecewa, tapi menerima perubahan ini dengan bijak, tak ada dendam. Kaum hawa khususnya remaja putri di beberapa belahan dunia mungkin bermimpi dipersunting oleh salah satu anggota boyband tersebut. Kasusnya mungkin berbeda kalau dibandingkan SONETA Grup yang digawangi Bang H. Rhoma Irama. Mereka (SONETA Grup yang digawangi Bang H. Rhoma Irama) menghibur juga memberikan dakwah. Ane akan membelakangi takdir dan menjadi sebuah kemunafikan kalau ane tidak menggemari karya SONETA Grup yang digawangi Bang H. Rhoma Irama. Lagu-lagu karya SONETA Grup yang digawangi Bang H. Rhoma Irama sangat Meaningfull.

 
Ini pembahasan kedua, Lee Min Ho. Lee Min Ho adalah alasan beberapa gadis menaikkan standar mereka tentang kriteria calon pacar. Ini bisa menjadi masalah nasional, karena bisa meningkatkan jumlah jomblo di Indonesia. Ganteng, tinggi, putih tajir dan digilai wanita, lelaki normal menginginkan itu semua dan lee Min hoo memperolehnya. Kalau kegantengan mungkin ia ditakdirkan sejak lahir, tapi kalau tajir itu masalah kerja cerdas (udah ga jaman kerja keras), ikhtiar dan pantang menyerah.

Drama Korea, beberapa hari yang lalu setelah ane pulang kuliah, ane menyempatkan nonton film Korea. Awalnya males, mungkin ane udah underestimate dulu sama film-filmnya. Pas nonton, beh emosi naik turun, jiwa tergoncang hebat dan mampu menguras air mata. Ngga heran sih industri perfilm-an mereka maju, selain mewajibkan warganya ke bioskop nonton film lokal, kualitas film mereka memang bagus kok, cek aja di rating IMDB, banyak yang bernilai di atas 8, wow fantastis!

SNSD / Girls Generation akan jadi pembahasan selanjutnya nih. Salah satu lagu mereka yang sering terngiang di telinga berjudul Gee, bukan karena ane mau dengerin lagunya, tapi memang lagunya sering diputar di radio favorit ane. Kalau di JKT48 sangat iconic dengan Melody, Nabilah dan Haruka sedangkan SNSD / Girls Generation punya Yoona, Yoona bisa dikatakan idola laki-laki dan jomblowan tingkat akut (hehehe No offense). Banyak fans di sini yang rela membeli tiket jutaan rupiah untuk konsernya beberapa tahun yang lalu, kira-kira worth it gak sih dengan penampilan mereka? Hmm. . . biarkan fansnya saja yang menilai.

Samsung vs brand elektronik Jepang, menurut riset yang mungkin ga usah dipercaya dari ane, Samsung telah membunuh pendapatan beberapa brand elektronik asal negeri sakura. Sebut saja S*NY, merek yang terkenal dengan console game-nya tidak bisa bersaing lagi dalam masalah produksi Tv canggih, handphone android (apalagi yang ini) dan kini Samsung juga menebar ancaman di sektor produksi kamera dan laptop. Wah cilaka dua belas ini mah. Bagaimana dengan merek lokal? Polytron harusnya menjadi kebanggan bagi kita semua, selain mampu mensposori klub liga Inggris (Everton), polytron mampu memproduksi beberapa produk elektronik yang kualitasnya ngga kalah sama yang produk luar. Daebak!

sumur gambar



sumur gambar





















sumur gambar 
sumur gambar

























sumur gambar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar