Senin, 15 Agustus 2016

Uji Knalpot Mas Fatuh Dari Purbalingga

Biasanya sore hari dihabiskan bersantai dengan gadget, stalking-stalking sparepart di OLX. cuma berhubung si jagur lagi dipinjem Si Fajar ghebot, ane main ke rumahnya buat nengokin si jagur.

Sampe di sana, doi sendirian, dan ada jagur lagi diparkir di teras. Ane disambut oleh yang punya rumah dan ngobrol. selang setengah jam, kakang prabu agus datang dengan mio soul hijaunya.

Si Fajar punya knalpot baru, buatan Purbalingga. yang jual kakang Fatuh. dia pasang di jagur. dan berikut videonya.

enak di putaran bawah dan di putaran atas lliar. jangan harapkan power yang smooth klo udah pake knalpot ini. dijamin josslah.
silakan di-order kalau berminat lur.

Jumat, 12 Agustus 2016

Belajar bahasa Inggris via Vlog

Bahasa Inggris tuh penting, hampir sama pentingnya dengan bahasa Indonesia. Dari sekolah dasar sampai perguran tinggi, bahasa Inggris selalu ada dalam subjek mata pelajaran dan mata kuliah.

Bagi sebagian orang, bahasa Inggris itu sulit dipahami. apalagi dengan berbagai serba-serbi bahasa Inggris yang rumit. seingat ane waktu belajar bahasa inggris waktu di sekolah, gak benar-benar memperhatikan grammar-nya, gak paham part of speech dan cara pengguanaanya.

Berhubung waktu SD ane senang main game, ane jadi terbiasa membaca dan men-translate bahasa Inggris lewat kamus. setelah ane kuliah, ternyata belajar bahasa Inggris perlu memperhatikan sistem bunyinya (fonem).

Oke pada posting-an ini, ane mau share tentang beberapa video dari Fathia Izzati yang di-upload di youtube. dari video-video yang ia posting di youtube, kamu bisa belajar pelafalan dan mengenal beberapa aksen (logat) bahasa inggris.

silakan disimak ya video-video dari neng Fathia Izzati.



Kamis, 11 Agustus 2016

Trip to Cibodas Gunung Gede Pangrango Jawa Barat (part 2 habis)

Nyambung postingan yang Trip to Cibodas Gunung Gede Pangrango Jawa Barat (part 1), ane mau berbagi beberapa foto dan cerita perjalanan pulang ke rumah.

Oh iya, ane mau bilang kalau di Cibodas ada sebuah danau yang indah. Airnya bening seperti kaca. Pokoknya kalau kalian ke sana, mesti lihat danau yang satu ini. Letaknya agak menjorok ke dalam, di sisi luarnya dikelilingi anak sungai yang airnya super sejuk. Kayanya sih ada ikannya, kalau diterawang banyak lumut, juga beberapa sabut-sabut akar pohon entah apa namanya yang bisa jadi sarang ikan-ikan kecil.

Di sini kita sempatin buat cuci muka, cuci tangan dan cuci pikiran yang kusut karena liburan sebenarnya menguras dompet. (Khsusus trip kali ini ga ngabisin kurang dari 200ribu, jadi bisa dikatakan hemat, hehehe).

Kalian yang berani dingin dan terbiasa dingin, entah timggal di eropa atau Korea yang juga dingin, kalian mesti rasakan tuh dinginnya air terjun kecil di ujung sebelah timur dari air terjun utama. Serasa di kutub utara deh pokoknya (padahal ane belum pernah ke kutub utara hehehe).

Tips dari ane ya, klo mau main basah-basahan di sini, kalian harus siapakan pakaian ganti, karena di sini ga ada penyewaan baju basah. Juga bawa makanan kecil, usahakan juga ga buang sampah sembaranagan. Kaya prinsip ane dong, Alay boleh, nyampah jangan, hihihi.

Foto-foto doang di sana, terus langsung balik. Sebenernya masih mau berlama-lama di sana. Cuma ga ada lampu penerangan di sepanjang jalan, jadi kita menghindari datangnya gelap alias maghrib. Oh iya kalian ga perlu pusing buat sholat, di sana ada mushollanya.

Udah di bawah, kita makan. Makan soto mi dan nasi goreng. Intinya kita makan sambil khilaf, capek dan lapar pemicunya. sotonya di sini juara deh, potongan daging ayamnya gede-gede, jadi puas rasanya. Duh lupa foto soto sama kedainya, maaf yak.

Habis makan kita pulang, jagur udah adem, digas lagi pasti enak lagi. Menuju puncak pass, jalanan rame juga padat dengan bus serta mobil pribadi. Tapi di sini kita sempet foto motor dan empunya gehehe.

Di jalanan kita terpisah. Ketemu dan ngumpul lagi di pinggir jalan sebelah kanan setelah persimpangan Gadok. Ngopi dulu, ngadem, pusing kepala lihat antrean kendaraan.

Gas lagi sekitar jam 7 malem, sudah lewatin tajur, kita terpisah lagi. Ane paling depan, yang lain kayanya terjebak macet. Ketemu lagi di kebun raya bogor. Di sini kita dialihkan ke jalur alternatif dan melewati stasiun kereta Bogor. Muter-muter lihat plang penunjuk jalan. Eh tiba-tiba si jagur mati setelah ane jambak buat berakselerasi. Businya mati, untung bawa busi cadangan. Ane pake busi Platinum NGK. Hasilnya joss, sampe di jalan raya parung gaspoll ga ada matinya.

endingnya kita pisah di Pamulang, Afri pulang duluan. Ane bareng fajar dan pisah di BSD.

Piknik singkat yang sedaap, kalo jalan-jalan yang deket kelebihannya ga perlu makan banyak waktu di perjalanan. Jadi bisa senang-senang lebih lama.

Coba pelek palang baru

Kali ini mau review sebuah pelek. Hehehe,  sayang  sekali, peleknya cuma satu doang.
Pelek ini ane beli dari salah satu anggota grup infoxxxxxx xxx (sorry sensor). Dari grup pesbuk yang menjual-belikan sparepart dan motor.

Pelek ini bermerek EXPEDITION, yang tadinya diapasang ke Yamaha Mio old Sporty. Kebetulan tromol ini PnP sama si jagur, mengingat tromol depan mereka sama.

Tanpa banyak nego dan cingcong, pelek ini ane tebus 150rb rupiah. Ane Cod-an di samping Mc Donald Bintaro Sektor 9.

Besoknya ane ke tukang tambal ban langganan. Minta tolong tuker ban, abangnya cuma minta ongkos 5rb. Hehehe. Dan ini hasilnya.

Silakan dikomentari. Terima kasih :D

Spesifikasi peleknya :

Diameternya 17inci

Lebar 1.4inci
Bahannya : gak tahu.

Rabu, 10 Agustus 2016

Proyek restorasi si Jagur

Motor tua ini gak mau dimakan waktu. Meski bukan motor yang spesial-spesial amat, jagur
tetap mau ane lestarikan.

Mantan majikannya yang baik hati Dyan Adi Septalind merelakan si Jagur tuk ane pinang. Jagur udah menemani Dyan sejak tahun 2005 dan dijadikan kado ulang tahun adi.

Waktu ane pinang, jagur dalam keadaan sebagai gantungan baju kotor. sekitar 1 tahun gak dinyalain. Jagur patah sayap dalemnya, aki mati, mika sein belakang ilang sebelah, dan yang ane sayangkan mesinnya berisik.

Usut punya usut, si jagur minta naik seker (oversize). Untungnya si Jagur masih OS 0 (nol). menjelang sebulan bersama, jagur naik piston ke ukuran 0.25 merek NPP. jajan sekitar 200rb. Ongkosnya termasuk kolter, beli klaher bambu, paking tembaga dan oli mesin. (Ngelus dada).

Sudah naik seker, bannya botak, ganti deh merk FDR, (depan tipe Genzi dan  belakang tipe Dravo) secara keseluruhan performa ban ini memang baik dalam urusan traksi. Klo berakselerasi bannya gak slip. Cuma kalau belok sedikit ngeri, karena ban yang ane pasang bukan tipe lebar atau enak dibuat mereng mereng.

Ban kelar. Sekarang urusan rantai. Rantai set ane pake punya Jupiter z Old. Ukurannya kalo gak salah depan 15 belakang 36. Ane sengaja pilih gearset jupiter z old, karena mau coba gear yang enak buat kejar top speed.

Aki, ane pake punya GS tipe kering. Udah hampir dua tahun ini akinya berfungsi normal dan tanpa perawatan. Gas teruslah pokoknya.

Berhubung sayap dalem bagian leg shield ane patah, ane pesen ke kang Engkoes Trijaya Racing dari Bandung. Harga sesuai katalog di aplikasi android ane. Dan alhamdulilahnya udah ane pasang di jagur.

Sok breaker, jagur kalo buat belok suka buang ban belakangnya. Gak enak deh. Apalagi kalau ada tanggul kecil tapi banyak. Bannya kaya mau keluar dari arm. Ane pilih Yss Dtg Hybrid. Beli baru sekitar 400rb. Ane puas tapi sedikit lebih keras soknya. So far i am delighted with this shock absorber.

throttle set juga kena. Ane ganti satu set aslinya. Pasang sendiri walau coba-coba namun berhasil heheheh. Gasnya jadi enteng, juga tarikannya lebih enak. Kalau gak salah ane beli seharga 70ribu  rupiah deh di windanau motor Ciledug (dekat Univ. Budi Luhur).

Sekarang yang mau dibenahin bagian kaki-kaki. Wishlistnya banyak pula. Repaint pelek palangnya, ganti ban tubeless, ganti kampas rem juga deh kayanya.

Trip to Cibodas Gunung Gede Pangrango Jawa Barat (part 1)

ŪWaktu itu libur lebaran, hari di mana kebosanan mudah sekali datang. Biasanya hari kerja dihabiskna dengan kepenatan, di hari libur lebaran gak ke mana-mana malah makin penat.

Bareng Anak Yamaha F1zr Tangerang, Bang Baron, Suhu Fajar dan istrinya serta Afriyanto yg mengajak Irvan.

Janjinya jam 5 udah pada kumpul, tahunya pada ngaret. Ane tunggu di salah satu mini market di perempatan gaplek arah pondok cabe, menunggu mereka yang datang telat.

Sekitar jam 6 kurang seperapat mereka datang. Kita langsung gas ke arah parung Bogor. Di perjalanan Jagur dan motor poswan/F1zr lainnya digas abis abisan. Ane liat di speedometer 80-100km kecepatannya. Ga bisa kejar top speed soalnya keadaan jalan raya parung cenderung ramai. Pula jalannya yang tidak rata alias bergelombang.

Sampai di daerah sebelum tajur, motor Afriyanto trouble. Gak mau nyala, disela juga ga bisa. Perkiraan awal motornya ngejim (piston nyangkut karena ring seher yang melebar). Sekitar 15 menit memperbaiki, motor tetap ga mau nyala. Akhirnya si Fizka distut (didorong dengan kaki) sampai arah tajur. Kita minjem kunci sok dan kunci lainnya di tukang tambal ban. Ane inisiatif kabarin keluarga besar IFI (IkatannF1zrIndonesia) di grup bbm. Alhamdulilahnya mereka fast respon.

ada mang macho dan kang deri yang kasih kontak anak ROADSTER  (klub F1zr  Bogor). Ane kontak mereka tapi slow respon. Mungkin mereka masih tidur, karena posisi waktu itu masih pagi.

Ane inisiatif beli air minum di mini market dekat pom bensin tajur. Ndak tahunya ada bengkel aksesoris di sebelah kanan. Ane lihat kunci-kuncinya lengkap. Ane saranin bongkar di sana saja.

Dibongkarlah motor si Afri di sana. Dalam hitungan menit blok head mesin dibuka, ternyata ngga ngejim. Bang baron bilang coba cek gigi starternya. Dibongkarlah sama suhu Fajar. Benar saja. Gigi starternya sudah rusak, gotri atau bola bearingnya sudah hilang. Makanya mesin ga mau diselah karena gigi starteternya hancur.

sudah selesai dengan motornya Afri. Kita gas lagi ke arah simpang Gadok. Masya Allah macetnya ruar biasa. Kita minggir dulu buat makan. Sekitar jam 9 kita menepo di pom bensin, makan batagor dan soto mi.

Kira-kira jam 9.30 kita lanjutkan perjalanan. Ane, Afri dan Fajar jalan duluan. Bang Baron kasih aba-aba buat  duluan.

Ane jalan, lewati kemacetan di jalan raya puncak. Di sepanjang jalan raya ane nunggu Afri dan Fajar. Mereka agak lambat karena sulit selap selip karena boncengan. Tapi bang Baron gak keliatan dari jalan raya gadok. Kita tungguin dinpom bensin yang mau ke arah rindu alam. Kita nunggu dan bbm beliau.

Bang Baron baru beri kabar sekitar setenhah jam setelah kita nunggu dia. Dia memutuskan gak melanjutkan perjalanan. Dia mau ke bandung katanya.

Akhirnya kita berlima jalan lagi ke Cibodas. Lewat puncak jalan terasa menantang karena berliku-liku, menanjak dan turunan panjang.
Saangat pas buat orang yang demen mereng mereng.

Sampai di pintu masuk Cibodas. Si Jagur terasa mulai loss power. Mungkin kepanasan.
Masuk ke Cibosas bayar 7ribu rupiah. Parkir motor 5ribu dan masuk ke gunungnya 17rib 5ratus rupiah/orang.

kita sempet foto-foto di sini. Dan duduk sejenak. Sumpah udaranya seger. Sejuk banget. Beda sama di jalanan ibukota.

Lanjut jalan ke arah curug Cibeurem. Di papan pemberitahuan perjalanan akan memakan waktu sekitar 30 menit. Gak tahunya dua jam. Sadis jalannya bikin Ngap. Tapi endingnya yang selalu dikenang. Air terjunnya cantik dan menyejukkan. Baru dateng udah disambut sama partikel-partikel air terjun yang dinginnya menggelitik.

(Bersambung)